Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin, umur, sumber informasi, peran orang tua, teman sebaya, peran guru dan keaktifan remaja dalam berorganisasi dengan pengetahuan dan sikap remaja terhadap perilaku seks diluar nikah SMA P, Jakarta selatan 2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross sectional jenis penelitian yang digunakan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan analisis antara variabel dependen dengan variabel independen. Dengan mempertimbanhgkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan untuk memberikan informasi tentang perilaku seks diluar nikah pada remaja sedini mungkin. Hal ini dapat melibatkan instansi kesehatan, lembaga pendidikan, masyarakat dan orang tua untuk menambah wawasan dan dapat mencegah sikap negative terhadap perilaku seks pada remaja. Perilaku seksual beresiko pada laki-laki sebesar 64,8%, lebih tinggi dibandingkan dengan perilaku seksual beresiko pada perempuan (59%). Dari uji chisquare didapatkan nilai P value =0,5 (P value > 0,05) berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku seksual remaja jalanan Di Kotamadya Jakarta Selatan 2013 . Hasil penelitian menunjukkan ada satu variabel yang berhubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja SMK yaitu variabel nilai dengan nilai P value = 0,012 (p < 0,05), sedangkan kelima variabel lainnya (keyakinan / kepercayaan, sumber informasi, keterjangkauan biaya, keterjangkauan jarak, dan peran teman) merupakan variabel pengontrol. Hasil analisis didapatkan nilai OR tertinggi pada variabel nilai yaitu 8,202 yang responden remaja SMK yang memberikan nilai tinggi pada perilaku seksual sebelum menikah berpeluang 8,202 kali melakukan hubungan seksual berisiko dibandingkan dengan remaja SMK yang memberikan nilai rendah terhadap perilaku seksual sebelum menikah.