Abstrak  Kembali
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebesar 102 orang dari 1336 WUS yang ada di Desa Ciparage Jaya yang memenuhi kriteria inklusi diambil dengan tehnik accidental sampling. Variabel dependent adalah perilaku pemeriksaan IVA, variabel independent adalah umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, keterjangkauan sumberdaya kesehatan, keterpaparan informasi, dukungan suami atau keluarga, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan kader. Lembar kuesioner yang digunakan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dan selanjutnya di uji dengan menggunakan uji chi square tehnik analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara keterjangkauan pelayanan kesehatan (p=0,000), ada hubungan yang signifikan antara dukungan tenaga kesehatan (p=0,030) dengan perilaku pemeriksaan IVA. Sedangkan dari hasil analisa uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor keterjangkauan sumber daya kesehatan merupakan faktor yang lebih dominan berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA dengan nilai OR = 0,115 (95% CI: 0,032 – 0,381) setelah dikontrol faktor dukungan petugas kesehatan. Disarankan pemerintah lebih sering mengadakan pelatihan IVA kepada bidan desa, agar bidan desa lebih percaya diri dalam memberikan pelayanan IVA di wilayah kerjanya, sehingga akses masyarakat mendapatkan pelayanan IVA lebih mudah. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan dukungan pemeriksaan IVA pada WUS dengan cara meningkatkan peran serta masyarakat khususnya perempuan dalam memberikan penyuluhan atau konseling tentang deteksi dini kanker leher rahim dan mengajak WUS melakukan pemeriksaan IVA secara teratur minimal 5 tahun sekali.