Abstrak  Kembali
Menurut WHO, 490.000 perempuan di dunia setiap tahun didiagnosa terkena kanker serviks dan 80% berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang perempuan karena kanker serviks. Tingginya angka kejadian kanker serviks adalah karena rendahnya cakupan skrining –70% kasus kanker serviks diketahui pada stadium lanjut. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Usia Subur (WUS) dalam rangka deteksi dini kanker serviks. Rancangan penelitian cross sectional dengan sampel 108 responden dengan teknik sampling cluster random sampling. Dari hasil analisis multivariat diketahui bahwa variabel yang bermakna berhubungan dengan pemeriksaan IVA adalah variabel pekerjaan dan jarak ke pelayanan kesehatan dimana variabel tingkat pengetahuan, sikap, dan tingkat pendidikan merupakan konfounding pemeriksaan IVA. Variabel yang dominan berhubungan dengan pemeriksaan IVA adalah pekerjaan dan jarak ke pelayanan karena mempunyai nilai OR terbesar dibandingkan variabel tingkat pengetahuan, sikap, dan tingkat pendidikan. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya melakukan pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks melalui kegiatan pendidikan kesehatan dengan berkoordinasi dengan institusi terkait melalui penyuluhan di acara yasinan, dasawisma, PKK dan kegiatan lain, melalui penyuluhan, konseling, atau mengajak untuk ikut melakukan pemeriksaan IVA. Perlunya penelitian lanjutan dengan menggunakan mix method kuantitatif dan kualitatif sehingga dapat ditemukan lebih baik determinan dari pemeriksaaan IVA oleh WUS baik secara kuantitatif maupun kualitatif