Abstrak  Kembali
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan dimana fisik, mental dan sosial secara lengkap dinyatakan sehat. Beberapa kota besar di Indonesia 63% remaja telah melakukan seks pranikah, hal tersebut dapat menimbulkan kerentanan terhadap berbagai ancaman risiko terhadap kesehatan reproduksi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan HIV/ AIDS. Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja seringkali diakibatkan karena kurangnya informasi, dalam kaitannya dengan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja yang berisiko. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi pada siswa/I SMA dengan dan tanpa PKPR wilayah Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini mengunakan metode cross-sectional comparative, yang dilakukan di dua SMA yaitu SMA dengan PKPR dan SMA tanpa PKPR, dengan jumlah sampel 170 siswa. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling dan analisa data menggunakan uji parametric T test independent dan uji non parametric test Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan rata – rata yang signifikan antara SMA dengan PKPR dan Non PKPR pada sikap terhadap kesehatan reproduksi dengan nilai p=0.000. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada variabel peran teman dengan nilai p=0.048, variabel fasilitas sekolah dengan nilai p=0.035, perilaku siswa terhadap kesehatan reproduksi pada variabel jenis kelamin dengan nilai p=0.000 di SMAN X. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada variabel variabel fasilitas sekolah dengan nilai p=0.035, variabel peran teman dengan nilai p=0.015, perilaku siswa terhadap kesehatan reproduksi pada variabel tingkat kelas dengan nilai p=0.076, variabel jenis kelamin dengan nilai p=0.000, variabel peraturan sekolah dengan nilai p=0.012 dan variabel jenis informasi dengan nilai p=0.001 di SMKS Y. Program PKPR dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa terhadap kesehatan reproduksi yang seharusnya didukung oleh pihak sekolah dan orangtua.