Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan menganalisis kinerja pelayanan puskesmas berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria for Performance di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan studi populasi, yaitu sebanyak 36 puskesmas di Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini, ada 7 dari 14 indikator pelayanan dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu kunjungan K4, persalinan oleh tenaga kesehatan, kunjungan bayi ke posyandu, pencapaian desa Universal Child Imunization (UCI), balita gizi buruk yang ditangani, cakupan pelayanan bayi dan balita dan cakupan KB aktif. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa 63,9% dari seluruh puskesmas yang diteliti mempunyai kinerja pelayanan yang mencapai target SPM, sedangkan sisanya tidak mencapai target SPM. Dari 6 variabel berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria for Performance, didapatkan bahwa yang berkategori baik terdiri dari: kepemimpinan (52,8%), perencanaan strategis (50%), fokus pada pasien (61%), pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan (63,9%), fokus pada staff (58%) dan manajemen proses (66,7%). Sebanyak 47,2% yang kepemimpinannya kurang baik adalah kepala puskesmas yang lebih memperhatikan kerja individu daripada kerja kelompok dan juga belum memfokuskan kelompok yang tidak sukses dalam bekerja, Dari uji bivariat didapatkan hubungan bermakna secara statistik (p<0,05) adalah antara kinerja pelayanan puskesmas dengan: kepemimpinan, perencanaan strategi dan dengan fokus pada staff. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan secara statistik (p>0,05) antara kinerja pelayanan puskesmas dengan: fokus pada pasien, analisis dan manajemen pengetahuan dan manajemen proses. Dari hasil uji multivariat ke 6 variabel yang mempengaruhi kinerja pelayanan puskesmas berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria for Performance didapatkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja pelayanan puskesmas adalah kepemimpinan (p<0,05). Dari hasil penelitian ini direkomendasikan bahwa kepala puskesmas sebaiknya lebih memperhatikan kerja kelompok daripada kerja individu dan juga memfokuskan kelompok yang tidak sukses dalam bekerja. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kinerja puskesmas dengan berbagai metode seperti ESQM maupun Balance Scorecard.