Abstrak  Kembali
Kematian ibu terjadi pada perempuan yang terlalu muda dan terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering. Indonesia masih terdapat masalah kekurangan zat besi yang disebut anemia gizi. Penanggulangan dalam mengatasi masalah anemia gizi hingga saat ini belum menunjukkan keberhasilan. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia, hubungan faktor internal dan faktor eksternal terhadap kejadian anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas Kec. Jatinegara Tahun 2015. Penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan desain cross sectional, serta data sekunder berupa rekam medis dari Puskesmas Kec. Jatinegara Tahun 2015. Populasi penelitian adalah ibu hamil usia remaja (usia 10 – 19 tahun) dan sampel adalah ibu hamil usia remaja berdasarkan kriteria inklusi berjumlah 83 responden. Pengolahan data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kejadian anemia pada kehamilan remaja lebih besar 49 (59%) daripada yang tidak mengalami anemia 34 (41%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna pada faktor status gizi terhadap kejadian anemia pada kehamilan remaja 0,014 (p < 0,05), sedangkan faktor pendidikan, pekerjaan, jumlah kehamilan, usia kehamilan, riwayat anemia, frekuensi pemeriksaan ANC, dan jumlah tablet Fe yang diterima, tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja. Saran dari penelitian ini adalah perlunya meningkatkan penyuluhan dan promosi kesehatan reproduksi, pentingnya mencegah anemia baik pada remaja maupun wanita hamil agar dapat mempersiapkan kehamilan dengan baik serta membuat kebijakan pelayanan Ante Natal Care (ANC) dan tenaga kesehatan yang berkualitas.