Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan menyusun dan mengembangkan instrumen karakter islami siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu yang dapat diandalkan secara konsisten dan mendeskripsikan langkah-langkah serta memperoleh bukti validitas dan reliabilitas dari instrumen karakter islami lulusan SDIT yang disusun dan dikembangkan. Metode penyusunan dan pengembangan instrumen karakter islami murid di SDIT, menggunakan model pengembangan teoritik. Untuk uji coba instrumen, populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDIT di kota Bekasi. Sampel penelitian ada 3 SDIT di 2 kecamatan, yaitu kecamatan Jatiasih dan Pondok Gede. Siswa yang diambil dengan cara purposive sampling, yakni teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel murid berasal dari kelas 6 SD yang sudah menunjukkan kematangan. Ukuran sampel pada ujicoba pertama adalah 238 murid dan ujicoba kedua 170 murid Penelitian penyusuan dan pengembangan instrumen karakter islami siswa di SDIT dilakukan dengan langkah-langkah: (a) melakukan kajian teori, (b) menyusun kisi-kisi instrumen, (c) menyusun butir-butir instrumen, (d) melakukan expert judgement, (e) melakukan ujicoba, (f) melakukan analisis, (g) revisi, dan (h) merumuskan instrumen akhir hasil penelitian. Berdasarkan kajian teori Hasan Al Banna (1980), ada sepuluh dimensi karakter islami seorang muslim. Penelitian mengambil lima dimensi saja dengan 70 butir. Terseleksi 47 butir yang tervalidasi isi dengan baik oleh expert judgment dan 34 butir yang memiliki nilai skala normal. Analisa 34 butir dengan program Lisrel dengan metode Second Order Confirmatory Analysis (2ndCFA) menunjukkan instrumen karakter islami lulusan SDIT memberikan 24 butir nilai Standardized loading Factor dan t-value yang layak digunakan. Data lima dimensi dianalisis dengan First Order Confirmatory Analysis (1stCFA) dengan nilai estimasi goodness of fit statistic. Model kecocokan keseluruhan yang baik, model kecocokan struktural yang fit, dan memiliki validitas pengukuran yang baik dan reliabilitas pengukuran yang terkategori cukup baik. Penelitian dan pengembangan instrumen karakter islami masih dapat dilakukan agar dapat membentuk instrumen yang lebih baik.