Tesis ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor
individu, lama waktu pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) terhadap kehilangan waktu bekerja pegawai Pusdiklatnakes. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan
menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sensus dengan populasi seluruh pegawai Pusdiklatnakes sebanyak 100 orang selama periode 3 bulan. Uji persyaratan adalah uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas. Data dianalisis dengan cara univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor individu (persepsi terhadap jarak) berpengaruh signifikan terhadap kehilangan waktu bekerja (nilai p value 0.000 < 0.05).
Faktor pelayanan di FKTP (Puskesmas) berpengaruh signifikan (nilai p value 0.000 <
0.05) terhadap kehilangan waktu, sedangkan di FKRTL(rumah sakit) berpengaruh
signifikan (nilai p value 0.000 < 0.05) terhadap kehilangan waktu. Pengaruh faktor
individu, faktor FKTP dan FKRTL secara bersama-sama terhadap kehilangan waktu
sebesar nilai R square atau R2 (0.8522) dengan interpertasi hubungan sangat kuat.
Diperoleh data selama 3 bulan terhadap 100 pegawai, terdapat 42 orang peserta
BPJS yang mencari upaya pelayanan kesehatan di FKTP dan FKRTL diperoleh rata-rata kehilangan waktu bekerja sebesar 14.7 jam atau sekitar 2 hari kerja per orang.
Responden menyatakan antara lain prosedur pelayanan di FKTP dan FKRTL kurang
ramah, kurang baik, antri dan melelahkan sebesar (57,1%). Jenis penyakit dapat
disampaikan antara lain hipertensi (31.0%), diabetus mellitus (7.1%). Jenis kelamin
responden wanita (64.3%) sedangkan pria(35.7%). Umur responden ≥50 tahun (54.7%).
|