Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kejadian kematian ibu di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian case control (kasus-kontrol) secara retrospektif. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 90 orang dengan kasus 30 orang dan kontrol 60 orang (2 x n). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Serang dengan jumlah Puskesmas sebanyak 30 wilayah. Untuk kasus kematian ibu terdapat 18 puskesmas yang memiliki kasus. Penelitian dilakukan pada bulan Juli–Agustus 2012. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara langsung dan kuesioner penelitian. Kuesioner diberikan kepada responden yaitu ibu yang melahirkan hidup dan keluarga ibu yang memiliki kejadian kematian ibu. Analisis penelitian ini dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diantara 30 ibu yang meninggal terdapat 11 orang yang berusia berisiko, dan ada 20 orang dengan status (riwayat) obstetrik berisiko. Sementara itu, sejumlah 86,6% ibu memperoleh informasi tentang KIA, 83,3% memiliki riwayat kehamilan berisiko, dan 80% ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan ANC, sebanyak 17 orang bersalin dengan penolong persalinan tenaga medis dan ada 17 orang yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Dari hasil bivariat diperoleh gambaran bahwa tidak ada hubungan bermakna antara usia, status (riwayat) obstetri, informasi tentang KIA dan tempat persalinan dengan kejadian kematian ibu. Sementara itu, riwayat kehamilan, pemeriksaan ANC dan tenaga penolong persalinan menunjukan ada hubungan bermakna dengan kejadian kematian ibu. Hasil multivariat menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan ANC akan mengalami kejadian kematian ibu sebesar 17 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang melakukan pemeriksaan ANC. Diharapkan untuk meningkatkan penyebaran informasi berupa penyuluhan dan regulasi agar ibu hamil tidak melakukan proses persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun). Bagi tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan keterampilan diri dan melakukan kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan dan pelayanan pemeriksaan ANC bagi ibu hamil secara proaktif.