Abstrak  Kembali
Perilaku seksual merupakan hal yang tabu untuk diperbincangkan di masyarakat Indonesia pada umumnya. Perilaku seksual serta isu yang terkait dengan seksualitas dengan kesehatan reproduksi yang tabu dibicarakan, menjadikan remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal yang baru. Hal ini menempatkan remaja menjadi berisiko terhadap kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual, HIV (Human Immuno Deficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah mahasiswi pada dua perguruan tinggi kesehatan program studi kebidanan tahun 2012, dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2012 dengan responden sebanyak 86 responden dari STIKes “B” Jakarta dan 82 responden dari Akbid “A” Banten yang diambil secara Simple Random Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji coba terlebih dahulu. Hasil analisa penelitian menunjukan responden yang berperilaku beresiko di STIKes “B” sebanyak 23 orang (26.7%) dan di Akbid “A” sebanyak 19 orang (23.2%), mayoritas suku Jawa, sebanyak 2/3 responden memiliki pengetahuan baik, 50% responden memiliki sikap dan tingkat religiusitas yang baik, proporsi uang saku yang hampir sama, sebanyak 60% responden bertempat tinggal di rumah. Responden memiliki persentase peran teman sebaya dan keluarga yang baik sekitar 50%. Secara bivariat varibel-variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual pada STIKes “B” adalah variabel sikap dan uang saku (p < 0,05), sementara pada Akbid “A” adalah variabel pengetahuan dan religiusitas (p < 0,05).