Abstrak  Kembali
Tesis ini menggambarkan bagaimana peran yang dijalankan dan ditampilkan oleh orangtua individu autis dan guru yang berinteraksi dengan individu autis daalam membimbing individu autis memasuki masa pubertas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada orangtua dan wali dari individu autis dan guru yang berinteraksi dengan individu autis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat kasus yang diteliti, peran maksimal dilaksanakan oleh orangtua dan guru dilatih pada kasus pertama dan orangtua dilatih dan guru tidak dilatih pada kasus kedua. Sedangkan peran yang kurang maksimal dan optimal dilakukan oleh orangtua tidak dilatih dan guru dilatih pada kasus ketiga dan orangtua serta guru tidak dilatih pada kasus keempat. Peran orangtua dan guru yang maksimal menghasilkan perilaku individu autis yang mandiri pada masa pubertas. Mandiri dalam hal mengerti daerah pribadi dan umum pada tubuhnya, mengerti dan paham proper place dan proper time, mandiri mengganti pembalut.Sebaliknya peran orangtua dan guru yang tidak maksimal dan optimal dalam memainkan perannya menghasilkan perilaku individu autis yang tidak terkontrol serta tidak paham konsep proper place dan proper time. Orangtua dan guru seharusnya memperlihatkan dan menerapkan pola asuhan dengan kasih sayang, saling mendukung, lebih sensitif terhadap tumbuh kembang anaknya, mengikuti kelompok orangtua yang memiliki anak autis. Bagi sekolah diharapkan dapat memfasilitasi pengajarnya dengan mengadakan seminar, workshop, reward guna meningkatkan kompetensi mereka. Dinas pendidikan kota Tangerang diharapkan dapat mendukung dengan memfasilitasi dibukanya jurusan pendidikan luar biasa di berbagai universitas atau sekolah tinggi dan memfasilitasi lulusannya.