Abstrak  Kembali
Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di dua SMA di Jakarta Timur tahun 2014. Metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional melalui penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di dua sekolah tersebut. Selain kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan kualitatif, tetapi bukan maksud untuk mencari hipotesis, yaitu melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan siswa untuk mengetahui apa alasan atau latar belakang dilakukannya suatu tingkah laku tertentu dalam hal ini perilaku merokok. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, aktivitas fisik (olahraga), nilai akademik, besarnya uang jajan, iklan rokok, kemudahan membeli rokok, pengaruh guru, pengaruh teman, pengaruh keluarga. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diketahuinya perilaku merokok pada siswa sebanyak 20%. Faktor-faktor yang berhubungan (p < 0,05) dengan perilaku merokok adalah umur, sikap, paparan iklan, kemudahan membeli rokok, pengaruh guru, pengaruh teman dan pengaruh keluarga. Variabel pengaruh teman yang paling berhubungan dengan perilaku merokok. Remaja menghabiskan lebih banyak waktu luang mereka bersama teman sebaya, dengan yang mereka sukai dan merasa nyaman bersama nya Disarankan bagi sekolah adanya bimbingan konseling rutin bagi semua siswa agar tidak mudah terpengaruh terhadap teman-temannya yang dapat berperilaku merugikan kesehatan. Bagi pemerintah (dinas kesehatan) meningkatkan pemberdayaan siswa melalui kerja sama dengan kelompok PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja), UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan PMR (Palang Merah remaja) di sekolah dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan bantuan lain sebagai upaya promotif dan preventif terhadap perilaku merokok yang merugikan kesehatan pada remaja dan anak sekolah.