Abstrak  Kembali
Kematian ibu di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh perdarahan, eklampsi, komplikasi aborsi, partus macet dan sepsis. Perdarahan yang bertanggung jawab atas 28% kematian ibu sering tidak dapat diperkirakan.Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan. Penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta dan vasa previa. Data dari RSUD menyebutkan bahwa jumlah kasus perdarahan dirumah sakit ini adalah 56 kasus dengan 24 kasus atau 42,9% diantaranya perdarahan antepartum. variabel dalam penelitian ini yaitu variabel dependen yaitu perdarahan pada kehamilan ibu dan variabel independen terdiri dari: usia, jarak kelahiran, jumlah anak, pendidikan, dan layanan ANC. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus kontrol (case control study). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu hamil melahirkan dengan perdarahan dan yang tidak mengalami perdarahan yang di rawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Mintohardjo,sejak bulan Mei 2013 s/d Juli 2013. Sampel penelitian ini adalah 60 Orang menjadi kasus dan 120 menjadi kontrol. Cara pengambilan datanya yaitu untuk data yang digunakan data primer dan untuk kontrol menggunakan data sekunder. Analisis kasus penelitian menggunakan komputerisasi dengan SPSS dan mendapatkan analisa univariat, bivariat(𝑥2 )dan multivariat regresi logistik binomial. Hasil penelitian: Hasil uji statistik pada multivariat menunjukan ada tiga variabel yang memiliki hubungan yaitu: variabel umur dengan nilai p.value 0,026 dan nilai OR: 0,357. Variabel pendidikan dengan nilai p.value 0,022 dan nilai OR: 7,455. Variabel layanan ANC dengan nilai p.value 0,000 dan nilai OR: 0,061 karena masing-masing variabel tersebut memiliki nilai p.value <0,05.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ibu yang memiliki pendidikan rendah memiliki resiko 7,455 kali mengalami perdarahan pada kehamilan, melahirkan dan nifas.