Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor –faktor yang berhubungan dengan persepsi ibu menyusui tentang kecukupan ASI di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara Tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kombinasi metode (mixed methods). Model yang digunakan adalah campuran tidak berimbang (concurrent embedded), dimana pendekatan kuantitatif merupakan metode primer dan kualitatif merupakan metode sekunder. Penelitian ini menggunakan rancangan studi analitik dengan metode cross sectional dan segi kualitatif dilakukan menggunakan desain studi kasus. Jumlah sampel untuk pendekatan kuantitatif sebanyak 90 ibu yang memiliki bayi umur 6 sampai dengan 12 bulan dan telah berhenti memberikan ASI Eksklusif sebelum bayi berumur 6 bulan. Informan dalam pendekatan kualitatif berjumlah 10 ibu yang memiliki bayi umur 6 sampai dengan 12 bulan dan telah berhenti memberikan ASI Eksklusif sebelum bayi berumur 6 bulan dengan alasan ASI tidak cukup/kurang untuk kebutuhan bayi. Hasil penelitian ini didapatkan sebanyak 45,6% ibu yang memiliki persepsi kecukupan ASI, sedangkan ibu yang memiliki persepsi ketidakcukupan ASI sebesar 54,4%. Ada hubungan yang bermakna antara persepsi kecukupan ASI dengan variabel independent yaitu paritas, pendidikan, gizi masa kehamilan, dukungan keluarga, rawat gabung, penggunaan alat kontrasepsi, dan kebiasaan menyusui. Hasil analisis multivariat didapatkan variabel penggunaan alat kontrasepsi yang paling dominan mempengaruhi persepsi kecukupan ASI dengan OR = 11,83. Artinya ibu yang menggunakan alat kontrasepsi tidak mengandung estrogen mempunyai peluang 11,83 kali memiliki persepsi kecukupan ASI atau ibu merasa cukup terhadap produksi ASInya.