Untuk menghindari timbulnya berbagai masalah dalam budidaya tanaman cabai,
perlu dilakukan usaha pemeliharaan secara baik dan benar. Observasi atau
pengamatan merupakan salah satu dari 4 hal utama dalam pemeliharaan tanaman
cabai. Upaya ini dilakukan untuk mencapai efektifitas dan hasil akhir yang
maksimal. Sehingga, budidaya tanaman cabai dapat dilakukan secara berkelanjutan
dan produknya aman untuk dikonsumsi. Beberapa parameter yang perlu
diperhatikan dalam budidaya tanaman cabai adalah suhu dan kelembaban tanah.
penelitian ini akan membahas tentang bagaimana cara merancang detektor suhu dan
kelembaban tanah serta implementasinya pada tanaman cabai di wilayah yang
berbeda-beda. Sensor yang digunakan yaitu sensor tekanan udara BMP 280 dan
sensor kelembaban tanah FC-28. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu
dan kelembaban tanah di wilayah tertentu menggunakan detektor yang dirancang,
kemudian membandingkannya dengan HTC-01 dan soil tester. Apabila rancangan
detektor ini sukses, maka penelitian selanjutnya akan diimplementasikan pada
tanaman cabai di wilayah yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan dua
metode penelitian, yaitu metode observasi partisipan dan metode uji akurasi sensor.
Berdasarkan data hasil pengukuran, daerah Pegunungan paling cocok untuk
tanaman cabai karena memiliki suhu ±31°C serta kelembaban tanah ±70%RH dan
telah diketahui bahwa Sensor BMP 280 dan sensor FC-28 memiliki akurasi > 95%
jika dibandingkan dengan alat ukur lain.
|