Menjadikan bangunan sebagai NZEB (net zero energy building) sudah menjadi kebutuhan dalam
rangka penghematan dalam menggunakan energi. Salah satu konventor energi yang sudah
digunakan pada bangunan adalah PLTS atau Panel Surya, yaitu pembangkit listrik yang
mengkonversikan radiasi sinar matahari menjadi energi listrik (sistem photovoltaic). Pada proses
konversi tersebut dipengaruhi oleh arah datang cahaya matahari terhadap posisi panel surya yang
diletakan di dinding bangunan. Penelitian ini memiliki tujuan mendapatkan kinerja sistem
photovotaic yang optimal yang diletakan pada dinding vertikal atau pada model bangunan
berdasarkan arah mata angin timur, barat dan utara. Sehingga diperoleh dari posisi optimal dari arah
mata angin yang diuji. Panel surya diletakan pada arah utara, timur dan barat di Fakultas Teknik
Uhamka. Parameter masukan setiap arah adalah intensitas radiasi matahari, kelembaban udara,
kecepatan angin, temperatur udara, temperatur sisi atas dan temperatur sisi bawah sel surya.
Sementara parameter keluaran yang dihasilkan adalah tegangan listrik dan arus listrik. Sehingga
mendapatkan efisiensi pada setiap arah yang diuji. Hasil penelitian menunjukan bahwa arah utara
menghasilkan total daya keluaran 240,10 watt dengan rata-rata efisiensi 10,08% dan pengaruh
kelembaban udara relatif terhadap daya keluaran menghasilkan daya keluaran total 83,86 watt
dengan rata-rata efisiensi 3,47% pada rata-rata kelembaban udara relatif 61,09%. Arah timur
menghasilkan total daya keluaran 233,86 watt dengan rata-rata efisiensi 7,49% dan pengaruh
kelembaban udara relatif terhadap daya keluaran menghasilkan daya keluaran total 27,92 watt
dengan rata-rata efisiensi 1,16% pada rata-rata kelembaban udara relatif 61,71%. Arah Barat
menghasilkan total daya keluaran 131,41 watt dengan rata-rata efisiensi 11,45% dan pengaruh
kelembaban udara relatif terhadap daya keluaran menghasilkan daya keluaran 49,63 watt dengan
rata-rata efisiensi 4,03% pada kelembaban udara relatif 52,55%.
|