Abstrak  Kembali
Pada proses permesinan milling salah satu hal yang tidak bisa lepas dari setiap proses pemotongan yaitu timbulnya keausan pahat setelah melakukan proses pemotongan tersebut. Keausan sendiri timbul karena adanya gesekan antara benda kerja dengan pahat potong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendinginan terhadap keausan pahat setelah melakukan proses pemotongan, serta mengetahui metode pendinginan yang optimal untuk menurunkan keausan pada pahat. Pahat dilakukan pengujian pemotongan pada permukaan benda kerja, dengan panjang pemakanan 56 mm dan kedalaman pemakanan 10 mm, menggunakan cairan pendingin dengan air dromus dan tanpa pendinginan. Pahat diamati keausannya menggunakan mikroskop, dan benda uji dilakukan pengukuran kekasaran permukaan menggunakan surface roughness tester. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar keausan yang terjadi pada pahat, maka semakin besar pula nilai rata-rata kekasaran permukaan benda kerja yang dihasilkan. Keausan terbesar yang ditinjau secara visual melalui foto macro, terjadi pada pahat tanpa coolant dengan parameter kecepatan spindel 755 rpm, sedangkan keausan terendah terjadi pada pahat yang menggunakan coolant dengan parameter kecepatan spindel 755 rpm.