Abstrak  Kembali
Pergerakan pesawat pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan sumbu pergerakan, yaitu gerak pitching, yawing, dan roll. Pitching merupakan gerak pesawat berdasarkan sumbu horizontal yang tegak lurus terhadap sumbu roll yang menyebabkan hidung pesawat akan turun atau naik. Dalam penelitian ini, penulis meneliti gerak longitudinal atau gerak pitching pesawat terbang saat berada di udara dengan elevator sebagai sinyal kendali gerak pesat terbang tersebut. Pengendalian gerak longitudinal pesawat terbang dilakukan untuk mendapatkan rise time, delay time, dan settling time yang cepat serta steady state dan overshoot yang kecil dengan cara membuat pemodelan persamaan matematika dari gerak longitudinal pesawat terbang dengan menggunakan Instantaneous Linearization berbasis Neural Network. Algoritma yang digunakan yaitu algoritma BFGS dan Lavenberg Marquadt dengan simulasi menggunakan program MATLAB Ver. 7.8.0.347. Nilai yang diinginkan dalam penelitian ini yaitu waktu naik (rise time), waktu tunda (delay time), dan waktu tunak (steady state) yang tidak lebih dari 2 detik serta overshoot yang tidak lebih dari 5%. Hasil yang diperoleh dari pengadalian sistem gerak longitudinal pesawat terbang diperoleh delay time sebesar 0,12 detik, rise time sebesar 0.84 detik, peak time sebesar 1.24 detik, settling time sebesar 1.48 detik, steady state sebesar 1,6 detik, dan overshoot sebesar 0.38%. Ini menunjukkan bahwa nilai rise time, settling time, dan delay time yang relative cepat, serta steady state dan overshoot yang relative kecil sehingga sistem gerak longitudinal pesawat terbang ini sudah cukup sesuai dengan perancangan pengendalian yang diinginkan.