Abstrak  Kembali
Dalam perancangan suatu Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) sangat perlu memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan menghantarkan sinyal. Tingkat keberhasilan sinyal yang akan disampaikan dari transmitter ke receiver tergantung pada besarnya faktor daya, tingkat sensitifitas receiver dan besarnya redaman (loss) yang terdapat pada sistem serat optik tersebut. Dengan melakukan perhitungan analisis link budget terhadap faktor-faktor tersebut maka dapat diketahui tingkat keberhasilan sistem dalam dalam menghantarkan sinyal. Kondisi JARLOKAF STO Cengkareng yang terdiri dari dua topologi jaringan (ring dan point to point) yang selama ini masih mengunakan perangkat dengan spesifikasi khusus untuk jarak pendek (short haul) yang mana dayanya dalam keadaan normal mempunyai kemampuan untuk jangkauan sekitar 10 Km. sedangkan rute pada SDH Alam Raya - SDH SATELINDO berjarak 15,821 Km, sehingga kondisi ini seharusnya menggunakan perangkat dengan spesifikasi untuk jarak jauh (long haul (L.max = ~ 60 Km)). Pada kondisi ini perlu dilakukan analisis link budget di JARLOKAF STO Cengkareng sehingga dapat diketahui apakah perlu untuk dilakukan penggantian perangkat di SKSO STO Cengkareng dengan spesifikasi perangkat long haul. Dari hasil perhitungan analisis link budget diketahui bahwa redaman terbesar terdapat pada area ring (STM-4) rute SDH Alam Raya – SDH SATELINDO dengan L = 15,821 Km mengunakan alat tipe S-4.1 (short haul) vii didapatkan PR = – 26,706 dB dan M = 7,294 dB. Dari hasil tersebut diketahui ternyata perangkat tipe short haul masih dapat digunakan dengan baik sampai dengan jarak 15,821 Km, hal ini dikarenakan pada STO Cengkareng sudah didukung dengan pengunaan kualitas kabel yang baik dan kemajuan dalam teknik splicing sehingga redaman yang ditimbulkannyapun menjadi kecil.