Abstrak  Kembali
Konsumen tenaga listrik tidak hanya menuntut energi listrik saja, akan tetapi lebih dari itu konsumen menuntut suatu kualitas penyaluran tenaga listrik yang pada saat mereka membutuhkan mereka dapat menggunakan tanpa adanya gangguan. Hal ini mungkin dapat dimengerti karena setiap gangguan listrik dapat berakibat pada hasil produksi industri dan dapat menimbulkan adanya tambahan biaya yang harus dikeluarkan. Keandalan distribuso suatu sistem tenaga listrik erat hubungannya dengan teknologi yang digunakan, sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan salah satu teknologi dibidang tenaga listrik yang mempermudah pengawasan jaringan distribusi dalam melaksanakan fungsinya penyalur tenaga listrik dari sumber-sumber pembangkitan ke konsumen. Dengan adanya sistem SCADA ini kualitas distribusi tenagan listri dapat ditingkatkan, sehingga keandalannya dapat ditingkatkan. Didalam sistem SCADA ini tentunya diperlukan jaringan transmisi data sebagai komunikasi data yang ada sehingga semua komunikasi antara MTU (Master terminal Unit) dengan RTU( Remote Terminal Unit) dapat terjalin dengan baik. Selama ini banyak sekali gangguan yang terjadi pada sistem SCADA. Dari hasil penelitian rutin/pemeliharaan dapat dilihat bahwa gangguan SCADA di RTU terbanyak GAGAL RC, kemudian setelah diteliti GALA RC didominasi oleh RTU OOS, penyebab RTU OOS disebabkan oleh RC POLARITY, ternyata hal yang menyebabkan RC POLRITY disebabkan lagi oleh RESET RTU. Perbaikan pada sistem SCADA dengan penganan gangguan di RTU dapat dikurangi dengan menggunakan sistem yang lebih baik, serta perlunya dilakukan perawatan (maintenance) dan pembersihan di daerah RTU secara berkala dan terjadwal.