Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Science Environment Technology Society dan model Direct Instruction dalam mata pelajaran IPA kelas IV SDN Tapos 4 Depok, semester II tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment. Instrument penelitian berupa tes obyektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, sebelum diberikan kepada obyek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Sampel penelitian ini meliputi 30 siswa kelas IVA dan 30 siswa kelas IVB yang diambil melalui sampel jenuh, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Uji validitas dengan rumus Point Biserial Correlation didapat 30 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sedangkan uji reliabilitas tes 0,897 ini dihitung dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson). Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa diperoleh Lhitung ≤ Ltabel (0,161) dengan taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 30 yaitu diperoleh pada kelas eksperimen I Lhitung (0,1379) dan pada kelas eksperimen II Lhitung (0,1359) maka kedua kelompok berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa diperoleh Fhitung (1,5329) ≤ Ftabel (1,8585) dangan taraf signifikansi α = 0,05 maka varians kedua kelompok adalah homogen. Setelah dilakukan uji persyaratan analisis data maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji –t hasil perhitungan diperoleh thitung (5,41) ≥ ttabel (2,002) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada model Science Environment Technology Society (SETS) dengan model Direct Instruction (DI) terhadap hasil belajar IPA Siswa Di Kelas IV SDN Tapos 4 Depok
|