Abstrak  Kembali
TRY NUR HIDAYATI. NIM: 1101145076. Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Pada Tahap Praimplantasi Terhadap Fertilitas Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Betina Galur Sprague Dawley. Skripsi. Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Pada Tahap Praimplantasi Terhadap Fertilitas Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Betina Galur Sprague Dawley. Penelitian ini dilakukan pada bulan Ferbruari – Juli 2015 di Laboratorium Biologi UHAMKA, Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan enam ulangan. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan yaitu: D0 (kontrol), D1 (100 mg/kg bb), D2 (150 mg/kg bb) dan D3 (200 mg/kg bb). Perlakuan dimulai hari pertama – keempat setelah terjadi kebuntingan. Setelah kebuntingan hari ke-15 tikus bunting dibedah dan diamati jumlah korpus luteum, implantasi, kehilangan gestasi, fetus hidup, dan embrio resorb. Pengamatan dilakukan terhadap persentase implantasi (IM), kehilangan gestasi (KGE) dan kematian pasca-implantasi (KPI). Hasil analisis data dengan uji t’ sepasang-sepasang dengan P<0,05 menunjukkan ekstrak teh hijau mampu menurunkan persentase implantasi dan menaikkan kehilangan gestasi. Pemberian ekstrak teh hijau menyebabkan persentase implantasi untuk dosis kontrol DO, D1, D2 dan D3 berturut-turut 100, 84,67, 79,50 dan 77,70 %. Kehilangan gestasi berturut-turut 0, 15,32, 20,50 dan 22,30 %. Sedangkan untuk persentase kematian pasca-implantasi dianalisis menggunakan Anava satu faktor dan dilanjutkan uji BNT dengan P<0,05 menunjukkan pemberian ekstrak teh hijau mampu menaikkan kematian pasca-implantasi secara berturut-turut, 0, 9,82, 12,48 dan 77,70%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) pada tahap praimplantasi dapat menurunkan fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina. Dosis 200 mg/kg bb (D3) merupakan dosis yang mampu menurunkan fertilitas.