Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada perbedaanhasil belajar siswa dengan menggunakan model Social Simulation dan model Problem Solving dalam mata pelajaran IPA kelas IV SDN Jembatan Besi 03 Pagi Jakarta Barat, semester II tahun pelajaran 2014/2015. Instrument penelitian berupa tes obyektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, sebelum diberikan kepada obyek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Sampel penelitian ini meliputi 30 siswa kelas IV A dan 30 siswa kelas IV B yang diambil melalui sampel jenuh, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Uji validitas dengan rumus Point Biserial Correlation didapat 30 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sedangkan uji reliabilitas tes 0,906 ini dihitung dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson). Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa diperoleh Ltabel pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 30 adalah 0,161 dan diperoleh pada kelas eksperimen I Lhitung = 0,0558 dan pada kelas eksperimen II Lhitung = 0,1359 maka kedua kelompok berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa diperoleh Fhitung = 1,6146 dan nilai Ftabel = 1,8585 dangan taraf signifikansi α = 0,05. Karena Fhitung ≤ Ftabel maka varians kedua kelompok adalah homogen. Setelah dilakukan uji persyaratan analisis data maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji–t maka diperoleh thitung = 4,5833 sedangkan ttabel = 2,0017. Karena thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan ada perbedaan penggunaan model yang signifikan antara penggunaan model Social Simulation dengan model Problem Solving terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Jembatan Besi 03 Jakarta Barat.