Abstrak  Kembali
WINA WITRIYANA 0901055224 Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye dan Implikasinya Terhadap Apresiasi Sastra di SMA (Tinjauan Psikologi Sastra). Jakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2015. Penelitian ini untuk mengumpulkan data dan fakta mengenai unsur-unsur sastra, unsur psikologi sastra yang terdapat dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye serta penerapannya dalam pembelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi.Objek penelitian adalah novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye.Fokus dalam penelitian ini unsur psikologi sastra dalam novel tersebut yang meliputi Id, ego, dan super ego. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri yang dibantu dengan tabel analisis berdasarkan fokus penelitian. Berdasarkan hasil analisis novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye di atas, isi cerita novel Moga Bunda Disayang Allah ini lebih menonjol kepada tiga hal yaitu id, ego, dan super ego. Psikologi sastra pada novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye lebih terlihat kepada kejiwaan atau batin yang diterima oleh tokoh utama.Melati yang merupakan tokoh utama dalam cerita dikisahkan harus kehilangan indera penglihatan dan pendengarannya pada saat usianya 3 tahun.Setelah 3 tahun lalu tepatnya pada saat Melati berusia 6 tahun, semua usaha yang dilakukan kedua orang tuanya untuk kesembuhan Melati gagal. Melati tidak bisa disembuhkan, akan tetapi ia masih bisa belajar mengenal dunia sekitarnya, terutama kedua orang tuanya. Analisis novel ini menunjukkan bahwa dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye dapat penulis kemukakan bahwa psikologi sastra yang terdapat dalam novel ini yaitu 64 kutipan. Nilai id dalam novel ini yaitu 22 kutipan, ego dalam novel ini 21 kutipan, dan super ego yang terdapat dalam novel ini sebanyak 21 kutipan. Implikasi atau penerapan dan hasil penelitian ini mengajak siswa untuk mengetahui unsur psikologi sastra dalam novel Moga Bunda Disayang Allah.Dapat mengambil pelajaran dari masing-masing niai psikologi satra yaitu nilai id, ego, dan super ego.