Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan metode discovery dengan metode active learning terhadap hasil belajar IPA kelas V SDN Rambutan 02 Pagi Jakarta Timur, Tahun Ajaran 2014/2015 semetser II. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis pendekatan “Quasi Eksperimen” dan desain One-Group Posttest Only. Populasi penelitian ini berjumlah 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen 1 dan 30 siswa kelas eksperimen 2. Teknik sampling yang digunakan sampel jenuh dengan istilah sensus. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda sebanyak 35 butir soal. Uji validitas tes hasil belajar IPA siswa menggunakan rumus Korelasi Point Biseral didapat 25 butir soal valid dan 10 butir soal yang tidak valid. Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 (Kuder Richhardson). Hasilnya instrumen penelitian reliabel Perhitungan uji normalitas menggunakan uji Liliefors. Pada kelas eksperimen 1 diperoleh Lhitung lebih kecil dari Ltabel ( 0,127 < 0,161 ) pada α = 0,05, maka dengan demikian populasi berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen 2 diperoleh Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,117 < 0,161) pada α = 0,05, maka demikian populasi distribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Fisher. Diperoleh Fhitung = 1,14 < 1,84 pada α = 0,05 dengan dk pembilang 29 dan dk penyebut 29 yaitu 1,84, maka sampel mempunyai kondisi homogen. Uji hipotesis menggunakan uji-t, diperoleh thitung = 2,5180 > 2,0021 pada α = 0,05 dan dk 29 Ternyata thitung = 2,5180 > ttabel. Maka disimpulkan bahwa tidak terdapat perbadaan antara metode discovery dengan metode active learning terhadap hasil belajar IPA kelas V SDN Rambutan 02 Pagi Jakarta Timur.