EWITRI. Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis ENDL) “Evaluasi Lahan di Desa Cendil Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”. Skripsi. Jakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan di Desa Cendil Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis ENDL). Jenis penelitian ini adalah penelitian survai dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah lahan di Desa Cendil yang masih bisa dikembangkan untuk kebun atau pertanian kering. Penentuan sampel menggunakan area sampling berdasarkan peta kemiringan lereng, penggunaan lahan dan jenis tanah. Analisa hasil kesesuaian lahan menggunakan metode pencocokan (matching), yaitu metode yang dilakukan dengan mencocokan masing-masing karakteristik lahan dengan standar kesesuaian lahan.
Hasil penelitian diketahui bahwa Lahan di Desa Cendil Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai dua kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kacang panjang yaitu S3 (Sesuai Marginal) dan N (Tidak Sesuai). Lahan pada kelas kesesuaian S3 mempunyai pembatas berat untuk suatu penggunaan yang lestari. Adapun faktor pembatas tersebut yaitu Curah Hujan yang terlalu tinggi sebesar 2944,5 mm, Kejenuhan Basa yang terlalu rendah pada satuan lahan 1 sebesar 5% , satuan lahan 2 sebesar 12%, satuan lahan 3 sebesar 6%, satuan lahan 4 sebesar 9%, satuan lahan 5 sebesar 17 %. pH H2O yang masam pada satuan lahan 1 sebesar 5,1, satuan lahan 2 sebesar 5,2, satuan lahan 3 sebesar 5,1 dan satuan lahan 5 sebesar 5,3 sedangkan sangat masam pada satuan lahan 4 yaitu sebesar 4,2. C-Organik yang terlalu rendah pada satuan lahan 1 yaitu 0,63%, satuan lahan 2 yaitu 0,78%, satuan lahan 3 yaitu 0,94%, satuan lahan 4 yaitu 1,11% dan satuan lahan 5 yaitu 0,43%. Bahan Kasar yang sangat banyak pada satuan lahan 5 yaitu 35 – 60%. Faktor pembatas tersebut akan mengurangi produktivitas lahan dan keuntungan yang diperoleh, serta meningkatkan masukan (input) untuk mengusahakan lahan tersebut. Sedangkan kelas kesesuaian N mempunyai pembatas sangat berat untuk suatu penggunaan yang lestari. Adapun faktor pembatasnya yaitu salinitas yang tinggi pada satuan lahan 4 yaitu sebesar 6,70 mg/l. Pembatas tersebut dapat mengurangi produktivitas lahan dan keuntungan yang diperoleh, serta sulit untuk mendapatkan masukan untuk mengusahakan lahan tersebut.
|