Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
belajar IPA siswa kelas V menggunakan metode improve dengan metode resitasi. Penelitian ini dilakukan di SDN Baru 03 Pagi pada siswa kelas V semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini berjumlah 90 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design. Setelah data berdistribusi normal dan homogen berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas, dilanjutkan dengan Uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas kelompok yang menggunakan
metode improve didapat nilai Lhitung = 0,136 dan Ltabel = 0,161 maka Lhitung < Ltabel atau 0,136 < 0,161 pada α 5%, artinya populasi berdistribusi normal. Perhitungan normalitas kelompok yang menggunakan metode resitasi didapat nilai Lhitung = 0,109 dan Ltabel = 0,161 atau 0,109 < 0,161 pada α 5%, maka populasi berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji fisher. Diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,014 < 1,859 pada α = 0,05 dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = 29 dan dk (derajat kebebasan) penyebut = 29, maka disimpulkan data hasil belajar IPA siswa bervarians sama. Uji hipotesis menggunakan Uji-t, diperoleh thitung > ttabel
atau 2,985 > 2,002 pada α = 0,05 dan dk (derajat kebebasan) = 58 yang artinya H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA menggunakan metode improve dengan metode resitasi pada siswa kelas V di SDN Baru 03 Pagi Jakarta Timur.
|