Abstrak | Kembali |
ABSTRAK Latar Belakang: ASD adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum interatrial yang terjadi karena kegagalan fusi septum interatrial semasa janin. Salah satu pemeriksaan diagnostik invasif pada ASD adalah kateterisasi penyadapan jantung yang ditujukan untuk memeriksa tekanan ruang-ruang jantung dan kandungan oksigen (saturasi) sehingga dapat ditegakkan diagnosis ASD dan prognosis jika dilakukan penutupan ASD. Peran teknisi kardiovaskular pada penyadapan pasien ASD sebelum, saat dan sesudah tindakan sangat membantu dalam tatalaksana PJB ASD. Metode: Digunakan metode deskriptif. Sampel pasien berjumlah 1 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari ruang Kateterisasi Jantung dan Rekam Medik RSU kabupaten Tangerang. Hasil: Sebelum tindakan penyadapan teknisi kardiovaskular menyiapkan alat hemodinamik, angiografi, dan EKG, memeriksa kesiapan/kelengkapan data-data penunjang, melakukan input data pasien, memasangkan EKG, dan mengkalibrasi transduser. Saat tindakan: memantau tanda-tanda vital pasien, merekam perubahan yang terjadi pada EKG dan hemodinamik, mencatat hemodinamik serta saturasi. Sesudah tindakan penyadapan jantung adalah mengkalkulasi penghitungan flow ratio, PARi, pre dan post tes oksigen, mencetak hasil dokumentasi tindakan penyadapan jantung dan memberikannya pada dokter untuk dituliskan hasil penyadapan. Penghitungan dari saturasi hasilnya ialah ditemukan step down di level low dan mid RA, PH yang reaktif dengan tes oksigen, sehingga dapat dipastikan diagnosis ASD yang dapat dilakukan penutupan ASD. Kesimpulan: Sebagai tenaga kesehatan, seorang teknisi kardiovaskular harus memahami tentang penyakit jantung bawaan seperti ASD, prosedur tindakan penyadapan jantung, memahami pengkalkulasian shunt, memahami hasil tindakan penyadapan dan menginterpretasi serta mengkomunikasikan hasil dari tindakan penyadapan kepada dokter. ABSTRACT ...interatrial septum which occurs due to failure of fusion interatrial septum during the fetus. One invasive diagnostic studies on ASD is right heart catheterization aimed at checking the pressure chambers of the heart and oxygen saturation so it can be enforced ASD diagnosis and prognosis if necessary closure. Cardiovascular technician role in ASD patients before, during and after procedure heart is very helpful in the treatment of CHD ASD. Methods: The descriptive method was used. Samples of 1 patient. Data were collected using secondary data from room Cardiac Catheterization and Medical Records RSU Tangerang district. Results: Before right heart chateterization cardiovascular technicians prepare a tool hemodynamics, angiography, and ECG, check completeness of supporting data, to input patient data, ECG pair, and calibrate the transducer. When procedures: monitor the patient's vital signs, recording changes in the ECG and hemodynamic, noting hemodynamic and saturation. After procedures we calculated flow ratio, PARi, pre and post oxygen test, write down documentation right heart chateterization and give it to the doctor to write the interception. Calculation of saturation the result is found to step down at the low level and mid RA, PH reactive with oxygen test, so it can be diagnosed as ASD which can be close. Conclusion: As a health worker, a cardiovascular technician must understand about congenital heart diseases such as ASD, procedures right heart catheterization, shunt estimation, and interpreting the results of right heart catheterization and communicate the results of right heart catheterization to the doctor. |