Abstrak  Kembali
Latar Belakang : Acute Coronary Syndrom (ACS) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi. ACS dibagi berdasarkan gambaran Elektrokardiografi, yaitu dengan ST Elevasi Myocard Infark (STEMI) dan tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) . Dalam kasus dengan ACS STEMI, pasien akan segera dilakukan pro PCI. Metode : Dengan menggunakan metode deskriptif serta dengan design laporan kasus. Laporan kasus ini menggunakan 1 sampel dengan data sekunder melalui rekam medis Rumah Sakit. Hasil : Tindakan Percutaneous Coronary Intervention berhasil membuat reperfusi dengan pemasangan 1 stent DES di proksimal LAD. Setelah tindakan selesai, pasien meninggal dunia karena komplikasi syok kardiogenik. Peran teknisi kardiovaskular pada primary PCI adalah dengan segera menyiapkan, membersihkan alat-alat yang digunakan, mencatat, merekam, mendokumentasikan data-data (tanda-tanda vital, obat, alat dan tindakan) dimulai dari persiapan pasien, saat dan setelah tindakan untuk ditandatangani oleh dokter sebagai operator serta menyimpan hasil dalam bentuk CD dan hard copy. Kesimpulan : Teknisi kardiovaskular mempunyai peran yang sangat membantu sebagai bagian dari tim tindakan Percutaneous Coronary Intervention di RSU Kabupaten Tangerang dalam persiapan sebelum tindakan, saat tindakan dan pemantauan setelah tindakan yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian yang tinggi. Pelayanan on call 24 jam di Rumah Sakit tersebut ACS STEMI segera ditangani dan mencegah terjadinya infark dan kematian, optimalisasi atau peningkatan kinerja teknisi kardiovaskular kedepan sangat penting untuk keberhasilan ACS STEMI.