Abstrak  Kembali
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditangani di layanan kesehatan primer dan seringkali diobati dengan antibiotik, meskipun sebagian besar kasus bersifat virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan antibiotik dan faktor-faktor yang memengaruhinya berdasarkan klasifikasi AWaRe WHO di Puskesmas Cimareme. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik retrospektif dengan pendekatan potong lintang, berdasarkan data rekam medis pasien rawat jalan ISPA pada Februari–April 2024. Hasil menunjukkan bahwa pasien yang dengan klasifikasi access (amoksisilin) mendominasi sebesar 90.5%, klasifikasi watch (siprofloksasin) sebesar 9.5%, dan klasifikasi reserve tidak ditemukan. Kode diagnosis ICD-10 J06.9 (infeksi saluran akut non spesifik) merupakan kategori terbanyak yang diberikan antibiotik). Pemberian antibiotik pada diagnosis yang sesuai indikasi masih terdapat yang diberikan dengan klasifikasi watch. Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia dan komorbiditas memiliki hubungan signifikan terhadap peresepan antibiotik klasifikasi watch (p<0.001), dengan odds ratio (OR) untuk usia sebesar 0.85 (IK 95%; 0.81–0.89) dan untuk komorbiditas sebesar 4.26 (IK 95%; 1.98–9.15). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peresepan antibiotik di Puskesmas Cimareme sebagian besar telah sesuai dengan pedoman AWaRe WHO, namun penggunaan antibiotik klasifikasi watch masih terjadi, terutama pada pasien dewasa dan dengan komorbiditas. Diperlukan pelatihan tenaga kesehatan serta penguatan kebijakan rasionalisasi antibiotik berbasis AWaRe di fasilitas layanan primer.