Penyakit infeksi merupakan masalah pada bidang kesehatan yang terus menerus berkembang dari waktu ke waktu dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (Sholihah, Saula, & Sholih, 2022). Masalah yang banyak muncul pada kasus infeksi bakteri adalah resistensi terhadap antibiotik, timbulnya resistensi bahkan multiresistensi yang menimbulkan banyak masalah dalam pengobatan penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri daun saga dan daun sambiloto terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Desain penelitian menggunakan true experimental. Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode Kirby Bauer, dilakukan dengan cara pengisolasian dengan suspensi bakteri Staphylococcus aureus pada media MHA. Kemudian diberi perlakuan dengan meletakkan cakram ekstrak daun saga konsentrasi 10%, ekstrak daun sambiloto 80%, kombinasi ekstrak daun saga dan ekstrak daun sambiloto (50 : 50), kontrol positif (vankomisin), dan kontrol negatif (aquadest).
Pengolahan data menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian didapatkan ekstrak daun sambiloto dan kombinasi ekstrak 50:50 memiliki zona hambat yang signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif, namun tidak lebih tinggi zona hambatnya dibandingkan kontrol positif, sedangkan ekstrak daun saga 10% tidak memiliki zona hambat dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif.
|