Kesehatan ibu dan anak di Indonesia terus menjadi perhatian utama, khususnya
dalam konteks masalah kesehatan ibu hamil, antara lain anemia, dan risiko
persalinan preterm. Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari normal. Menurut WHO, anemia pada ibu
hamil dikategorikan menjadi: anemia ringan (Hb 10.0-10.9 g/dL), anemia sedang
(Hb 7.0-9.9 g/dL), dan anemia berat (Hb <7 g/dL). Persalinan preterm adalah
persalinan yang terjadi pada kehamilan <37 minggu dengan berat badan bayi lahir
<2.500 gram. Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara anemia dan
kejadian persalinan preterm di RSUD Bogor tahun 2018-2023. Dari 148 subjek,
ditemukan bahwa ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 23 orang
(15,5%) dan yang berusia lebih dari 35 tahun sebanyak 25 orang (16,9%).
Prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai 42,6% (63 orang), yang dikategorikan
sebagai masalah kesehatan berat. Data menunjukkan bahwa ibu hamil dengan
persalinan preterm memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah, dengan rata-rata
11,01 ± 1,29 gr/dL. Analisis statistik menemukan adanya hubungan yang bermakna
antara anemia ringan dan sedang dengan persalinan preterm, dengan nilai p = 0,019
(p < 0,1), menunjukkan bahwa anemia meningkatkan risiko persalinan preterm.
|