Latar Belakang : Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah kondisi tidak
menutupnya pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan arteri pulmonal
segera setelah bayi lahir. Tatalaksana transcatheter closure pasien PDA
menggunakan PDA occluder berfungsi menutup aliran dan memicu thrombus
permanen. Penutupan transcatheter PDA menjadi alternatif lini pertama.
Pentingnya pemantauan hemodinamik dikarenakan pada pasien telah dilakukan
pemeriksaan sebelumnya stabil namun saat tindakan berlangsung bisa mendadak
penurunan hemodinamik. Oleh karena itu, penulis tertarik membuat laporan kasus
tentang pemantauan hemodinamik tindakan transcatheter closure. Metode : Studi
kasus, seorang pasien anak perempuan usia 2 tahun diagnosa patent ductus
arteriosus
dilakukan tindakan transcatheter closure di RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Hasil : Ditemukan perubahan hemodinamik pada pasien
yang direncanakan transcatheter closure. Pre-operasi hemodinamik pasien stabil,
namun saat tindakan pantauan hemodinamik menurun dan EKG pasien mengalami
perubahan irama bradikardia. Dikarenakan tidak ada aliran pada arteri pulmonal
dan berkurangnya pasokan darah ke paru-paru saat PDA Occluder akan
dikembangkan. Teknisi segera menginformasikan dokter dan tim terjadi penurunan
hemodinamik dan EKG. Dokter memberi epinefrin 0,02 mcg IV kepada pasien.
Hemodinamik mulai stabil, tindakan dilanjutkan dan PDA occluder berhasil
terpasang dengan baik. Kesimpulan : Pemantauan hemodinamik tindakan
transcatheter closure pasien patent ductus arteriosus merupakan hal penting dan
tidak boleh diabaikan meskipun pre-operasi dikatakan hemodinamik stabil.
|