Abstrak  Kembali
Kejadian kanker payudara pada perempuan di dunia pada tahun 2020 adalah sekitar 2,3 juta dan terjadi 685.000 kematian di dunia (WHO). Jumlah penderita yang terdiagnosis kanker payudara di Indonesia menempati peringkat pertama dan menjadi penyebab kematian pertama yang diakibatkan oleh kanker. Laporan dari Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) dari WHO pada tahun 2020, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia adalah sekitar 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker, dengan jumlah kematian yang diakibatkannya lebih dari 22.000. Tingginya angka kematian ini disebabkan oleh diagnosis yang terlambat sehingga mengakibatkan penanganan yang terlambat. Dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko umur, paritas, dan lama penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kanker payudara di RSUD Kota Bogor tahun periode 2018 sampai Maret 2023. Desain penelitian adalah analitik observasional case control dengan pendekatan retrospektif. Data sekunder diambil dari rekam medik Poliklinik Hematologi-Onkologi dan data primer dengan wawancara langsung untuk mendapatkan riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal. Besar sampel yang dibutuhkan berdasarkan rumus sampel adalah seratus tujuh kasus kanker payudara yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diolah dengan menggunakan uji statistic ANOVA dengan perangkat Statistical Package for Social Science (SPSS) 25 dan uji statistik tabel 2 x 2 dengan program epi-info 7.2.5.0. Hasil penelitian diuraikan dalam tabel univariat, bivariat dan uji statistik untuk melihat hubungan. Didapatkan bahwa prevalensi kanker payudara di RSUD Kota Bogor Tahun 2018 sampai Maret 2023 adalah sebesar 55,51%. Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko umur , paritas, dan lama pemakaian kontrasepsi hormonal ≥ 5 tahun dengan kanker payudara. Setelah dikelompokkan terdapat hubungan bermakna antara faktor risiko kelompok umur ≥ 40 tahun dengan kanker payudara.