|
Tanaman kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan disepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia, Ekuador, Peru sampai Bolivia. Kulit kina merupakan sumber dari berbagai jenis alkaloid, yang paling dikenal adalah kinin, yaitu suatu senyawa antipiretika (penawar demam) yang digunakan dalam pengobatan malaria
tropikana maupun penyakit malaria tertiana. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui spesies tanaman Cinchona succirubra Pav. ex klotzsch dan Cinchona
ledgeriana (Howard) Bein. Moens ex Trimen dari Simalungun yang mengandung
alkaloid kinin yang paling tinggi. Penelitian ini diawali dengan cara ekstraksi
parsial menggunakan teknik sokletasi dengan tiga macam pelarut, yakni pelarut
N-Heksan, pelarut Etil asetat dan pelrut etanol untuk mengetahui fraksi mana
yang mengandung alkaloid kinin tersebut. kemudian dilanjutkan dengan skrining
fitokimia untuk memastikan ekstrak yang diperoleh mengandung alkaloid.
kemudian analisis kualitatif menggunakan kromatografi lapis tipis dengan fase
diam silica gel GF254 dengan fase gerak Kloroform: Methanol: Amoniak
(8:1:0,2), selanjutnya dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dalam
pelarut NaOH. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Cinchona ledgeriana
(Howard) Bein. Moen ex Trimen memiliki kadar lebih tinggi yakni 1,11 %
daripada Cinchona succirubra Pav. ex Klotzsch yang kadarnya 0,948%.
|