|
Penelitian sebelumnya diketahui bahwa ekstrak etanol 95 % batang brotowali beraktivitas antiasma. Tujuan penelitian ini mengetahui fraksi aktif yang beraktivitas antiasma serta kandungan senyawa ketiga fraksi (n-heksan, etil asetat dan air) dengan parameter hitung jumlah eosinofil bronkus mencit Balb/C. Terdiri dari 5 mencit pada setiap kelompok yaitu kelompok TelfastŪ 0,49 mg/ 20 g BB mencit, Na-CMC 0,5 mL/20g BB mencit, kontrol normal, ekstrak batang brotowali 10,5 mg/20 g BB mencit dan ketiga fraksi 6,0 mg/20g BB mencit. Semua sediaan diberikan per oral selama 27 hari, hari ke-0 dan 14 hewan uji diinduksi dengan ovalbumin dalam Al(OH)3 secara intraperitonial. Hari ke-21, 23, 25, 27 hewan uji diinduksi ovalbumin aerosol. Pada hari ke 28 hewan uji diambil jaringan bronkus untuk dibuat preparat histopatologi kemudian dilakukan hitung eosinofil bronkus. Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa fraksi air paling aktif sebanding dengan TelfastŪ (ρ = 0,999) dibandingkan dengan fraksi lainnya yaitu n-heksan dan etil asetat. Terdapat alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid dan glikosida dalam batang brotowali yang beraktivitas antiasma.
|