Abstrak  Kembali
Infeksi saluran kemih (ISK) didefinisikan sebagai keberadaan mikroorganisme dalam urin yang menginfeksi jaringan saluran kemih dan struktur lain yang berdekatan. Bakteri dominan penyebab ISK adalah Escherichia coli. Antibiotik digunakan dalam terapi infeksi untuk membunuh bakteri pathogen penyebab infeksi. Masalah turunnya suseptibilitas bakteri E. coli terhadap berbagai antibiotik menyebabkan meningkatnya angka resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suseptibilitas bakteri E. coli terhadap antibiotik seftriakson, kotrimoksazol, levofloksasin, dan fosfomisin. Metode yang dilakukan pada penilitian adalah difusi cakram dan diameter zona hambat yang terbentuk dibandingkan dengan standart pengukuran CLSI 2015 sebagai data analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 sampel bakteri E. coli yang diisolasi dari urin pasien ISK di RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta periode November 2015-Februari 2016 masih suseptibel terhadap fosfomisin (55%), seftriakson (15%), kotrimoksazol (10%), dan levofloksasin (5%).