|
Biji labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) merupakan salah satu bagian dari tanaman yang berpotensi sebagai antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik yang paling tinggi antara fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air biji labu kuning terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro. Pengujian aktivitas antelmintik menggunakan pirantel pamoat sebagai kontrol positif. Data yang diperoleh berupa presentase kematian cacing dan dianalisis dengan menggunakan metode Probit, sehingga diperoleh nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air biji labu kuning menghasilkan nilai LC50 masing-masing 7,7469 mg/ml, 4,3138 mg/ml, dan 185,3105 mg/ml. Pirantel pamoat memiliki nilai LC50 sebesar 0,5674 mg/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat memiliki aktivitas antelmintik paling tinggi dibandingkan dengan fraksi lain dan memiliki potensi relatif 0,1315 kali pirantel pamoat.
|