Abstrak  Kembali
ABSTRAK
Prevalensi hipertensi di Provinsi Banten berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk 18 tahun keatas adalah 27,6 %, lebih rendah dari angka nasional (31,7 %) dan berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 8,7 % lebih tinggi dari angka nasional (7,2 %). Menurut Kabupaten/ Kota Tangerang, prevalensi hipertensi berdasarkan tekanan darah berkisar antara 23,2 % - 36,1 % (Riskesdas, 2007). Usia lanjut mengalami kecenderungan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya pola makan yang tidak teratur, kurangnya asupan serat, lebih senang dengan makanan yang berlemak dan tinggi garam, pola tidur yang tidak teratur dan kurang olah raga. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan asupan natrium, kalium, kalsium, IMT dengan tekanan darah pada peserta posbindu Anggrek Rosalina Kecamatan Cibodas Kota Tangerang. Metode peneltitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan 42 sampel yang diambil secara purposive. Hasil studi menunjukkan rata-rata usia responden 53,29 tahun, 92,9% perempuan, 71,4% berpendidikan SMA/sederajat, 92,9% tidak bekerja. Rata-rata asupan natrium 2284,04 mg, asupan kalium 1815,54 mg, asupan kalsium responden adalah 557,98 mg. Rata-rata untuk IMT 25,70 kg/mē, tekanan darah sistolik 130,19 mmHg dan tekanan darah diastolik 83,14 mmHg. Hasil studi menunjukkan ada hubungan antara asupan natrium dengan tekanan darah sistolik (p= 0,015), namun tidak ada hubungan antara asupan kalium (p= 0,082), kalsium ((p= 0,062), IMT (p=0,133) dengan tekanan darah sistolik. Ada hubungan antara IMT dengan tekanan darah diastolik (p=0,034), namun tidak ada hubungan antara asupan natrium (p= 0,124), kalium (p= 0,729), kalsium (p= 0,069) dengan tekanan darah diastolik. Sarann: perlu peningkatan pengetahuan tentang pola makan seimbang, status gizi dan hipertensi pada peserta posbindu melalui kegiatan penyuluhan atau konseling oleh tenaga kesehatan