| Abstrak |
|
|
ABSTRAK Daya tahan jantung (VO2max) dapat diartikan sebagai kapasitas maksimum pengambilan oksigen oleh tubuh selama proses penggunaan tenaga maksimal, disebut juga sebagai kekuatan aerobik, asupan oksigen maksimal, dan kapasitas daya tahan kardiorespiratori. Semakin tinggi VO2max seorang atlet, maka semakin baik daya tahan jantung atlet tersebut. Asupan makanan baik makro dan mikro menjadi faktor utama tingginya status VO2max seorang atlet. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Tahun 2016 di Sekolah Bulutangkis Jaya Raya Ragunan, Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet Jaya Raya kelas regular. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling dengan sampel berjumlah 35 responden. Hasil univariat menunjukkan bahwa asupan energi sebagian besar (68.6%) 24 responden berada pada kategori kurang, asupan karbohidrat kurang (68.6%) 24 responden, asupan protein kurang (71.4%) 25 responden, asupan lemak kurang (74.3%) 26 responden, asupan zat besi kurang (65.7%) 23 responden, asupan vitamin C kurang (80%) 28 responden, asupan kalsium kurang (68.6%) 24 responden, aktivitas fisik tidak berat sebesar (8.6%) 3 responden. Nilai daya tahan jantung (VO2max) tidak normal (25.7%) 9 responden. Hasil bivariat uji Chi Square menunjukkan ada hubungan (p < 0.05) antara asupan energi dengan daya tahan jantung (VO2max) dan tidak ada hubungan (p > 0.05) antara asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak), zat gizi mikro (zat besi, vitamin C, kalsium) dan aktivitas fisik dengan daya tahan jantung (VO2max). ABSTRACT Cardiorespiratory (VO2max) can be interpreted as a maximum capacity of oxygen uptake the body during maximum power, also as an aerobic power, maximal oxygen intake, and cardiorespiratory endurance. If an athlete have a higher of VO2max, an athlete have a better endurance. The major factor to make a better VO2max are macronutrient and micronutrient. A general objective of this research to knows the relationship between energy intake, macronutrients intake (carbohydrate, protein, fat), micronutrients intake (iron, vitamin C, calcium) and physical activity with cardiorespiratory (VO2max) on young athletes of Jaya Raya Badminton School 2016. The method of research used cross sectional. Population in this research was all of Young Athletes Jaya Raya Badminton School Regular Class and also samples using purposive sampling technique with 35 respondents. Univariate results showed that deficient of energy intake (68.6%) as much as 24 respondents, and also carbohydrate intake (68.6%) 24 respondents, protein intake (71.4%) 25 respondents, fat intake (74.3%) 26 respondents, iron intake (65.7%) 23 respondents, vitamin C intake (80%) 28 respondents, calcium intake (68.6%) 24 respondents had a deficient. Physical activity at undemanding category (8.6%) as much as 3 respondents. VO2Max at weak category (25.7%) as much as 9 respondents. Bivariate results with Chi Square test showed there’s a relationship (p < 0.05) between energy intake with cardiorespiratory (VO2max) and there’s no relationship (p > 0.05) between macronutrients intake (carbohydrate, protein, fat), micronutrients intake (iron, vitamin C, calcium) and physical activity with cardiorespiratory (VO2max). |
|