Abstrak  Kembali
ABSTRAK
Makanan jajanan adalah makanan atau minuman yang disajikan dalam wadah penjualan dipinggir jalan, tempat umum atau tempat lain dan sudah disiapkan atau dimasak ditempat produksi, dirumah makan, atau ditempat jualan. Makanan tersebut langsung dikonsumsi tanpa diolah atau persiapan terlebih dahulu. Kebiasaan jajan pada anak sekolah dapat berdampak positif, jika makanan jajanan yang dikonsumsi tersebut dapat melengkapi atau menambah kebutuhan gizi. Namun, disisi lain dapat berdampak negatif jika makanan jajanan yang dikonsumsi tersebut belum terjamin keamanannya sehingga akan berpengaruh negatif terhadap status kesehatan dan status gizi anak yang mengkonsumsinya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dilakukan pada bulan Mei 2016. Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV dan V di SDN Bendungan Hilir 09 Pagi yang berjumlah 88 responden, pengambilan sampel secara Total Sampling dan responden yang ada pada saat penelitian berjumlah 83 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar uang jajan rendah (62.7%). Kemudian sebagian besar rata-rata kontribusi makanan jajanan terhadap tingkat kecukupan gizi yaitu energi sebesar (25.2%), karbohidrat (28.1%), protein (18.7%) dan lemak (24.2%). Berdasarkan penelitian dan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara besaran uang jajan dengan status gizi (p=0,244), asupan energi dari makanan jajanan dengan status gizi (p=0,155), asupan karbohidrat dari makanan jajanan dengan status gizi (p=0,046), asupan protein dari makanan jajanan dengan status gizi (p=0,109) dan asupan lemak dari makanan jajanan dengan status gizi (p=0,492) anak sekolah di SDN Bendungan Hilir 09 Pagi.
ABSTRACT
Snack food is a food or drink is served in a container sale alongside a road, public place or other places and had been prepared or cooked place of production, eat at home, or place of sale. The food is prepared or consumed directly without any prior preparation. Snack habits in school children can have a positive impact, if consumed street food can complement or supplement nutritional needs. However, on the other hand can have a negative impact if the snack food consumed is not yet secured so that it will negatively affect the health status and nutritional status of children who consume them. This study used cross sectional design, conducted in May 2016. The population in this study were students of class IV and V in Bendungan Hilir SDN 09 Pagi totaling 88 respondents, sampling Total Sampling and respondents were present at the study amounted to 83 respondents. The results showed that the majority of pocket money is low (62.7%). Then most of the average contribution to the level of street food that is nutritional adequacy of energy (25.2%), carbohydrates (28.1%), protein (18.7%) and fat (24.2%). Based on research and statistical test results can be concluded that there is no significant correlation between the amount of money for snacks and nutritional status (p = 0.244), energy intake from food snacks with nutritional status (p = 0.155), carbohydrate intake of snack foods with nutritional status (p = 0.046), protein intake from food snacks with nutritional status (p = 0.109) and the intake of dietary fat snacks with nutritional status (p = 0.492) of children of primary school SDN 09 Pagi Bendungan Hilir.