Abstrak  Kembali
ABSTRAK
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin, yaitu salah satu komponen akhir asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Meningkatnya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dapat menimbulkan penumpukan kristal monosodium urat sehingga menyebabkan penyakit gout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, sikap, pola konsumsi, dan asupan purin dengan kadar asam urat pasien di RSU Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini adalah crossectional. Penelitian ini menggunakan teknik Acsidental sampling yang dilakukan pada pasien di Poliklinik penyakit dalam RSU Kabupaten Tangerang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 85 responden. Hasil penelitian menunjukan responden paling banyak berusia ?56 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Responden mempunyai tingkat pengetahuan baik 49,4%, sikap baik 61,2%, pola konsumsi baik 50,6%, dan asupan purin lebih 50,6%. Analisis data menggunaka uji independensi Chi-Square dengan derajat kemaknaan (?= 0.05) diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi (p value=0,758), sikap (p value=0,730) dan pola konsumsi (p value=0,110) dengan kadar asam urat, pada asupan purin didapat hasil yang berhubungan antara asupan purin dengan kadar asam urat pasien poliklinik penyakit dalam dengan (p value=0,031). Berdasarkan penelitian ini, direkomendasikan supaya dapat memberikan pengetahuan kesehatan melalui media seperti poster mengenai bahan makanan yang mengandung tinggi purin. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kadar asam urat.
ABSTRACT
Uric acid is the end result of purine metabolism, which is one of the final components of nucleic acids contained in the nuclei of cells. Increased levels uric acid in the bold (hyperuricemia) can causes buildup of monosodium urate crystals that gout. This study aims to determine the relationship of nutrition knowledge, attitudes, consumption patterns, and the intake purine with uric acid levels patients at the Tangerang District General Hospital. This research was cross-sectional. This study used a Accidental sampling technique is performed on patients in the disease Polyclinic the Tangerang District General Hospital who meet inclusion and exclusion criteria as much as 85 respondents. The resuits most respondents aged ? 56years old is female. Respondents have a good knowledge leave of 49.4%, 61.2% good attitude, good, 50.6% consumption patterns, and 50.6% high purin intake. Data analysis use the independence of the Chi-Square with significance level (? = 0.05), obtained the result that ther is no relationship between nutritional knowledge (p value=0,758), attitude (p value=0,730) and consumption patterns (p value=0,110) with uric acid levels. There were relationship between intake of purin with uric acid levels in patients the disease clinic (p value=0,031) beside on this research, it is recommended in order to provide health knowledge through media such as posters about foods that contain high in purines. For other researchers are expected to add other variables that may affect uric acid levels.