Abstrak  Kembali
ABSTRAK
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab nomor satu kematian akibat penyakit tidak menular, baik di Indonesia maupun di dunia. PJK memiliki beberapa faktor risiko, diantaranya adalah aktivitas fisik yang kurang, asupan makan yang tidak baik dan status gizi overweight atau obesitas. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa laki-laki lebih berisiko terkena PJK dibanding perempuan. Hal tersebut karena perempuan memiliki hormon estrogen pada usia sebelum 45 tahun yang membantu melindungi dari terjadinya PJK. Penelitian ini untuk menganalisis gambaran aktivitas fisik, asupan makan dan kegemukan pada insiden PJK pada laki-laki dan perempuan usia 25-44 tahun di Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kohor prospektif dengan menggunakan data studi kohor PTM Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Respoden sebanyak 1.587 orang pada penelitian ini ditemukan insiden PJK sebesar 1,19%, insiden PJK pada laki-laki sebesar 1,13% dan lebih banyak yang terkena PJK adalah perempuan (1,21%). Sebagian besar penderita PJK berumur 40-44 tahun, tamat SLTA, laki-laki bekerja sebagai wiraswasta/jasa/dagang dan perempuan sebagai pembantu rumah tangga, aktivitas fisik sedang, asupan protein laki-laki >15%, asupan lemak perempuan >30%, asupan natrium dan garam tidak tinggi dan status gizi normal. Sebanyak 57,9% penderita PJK memiliki ? 2 faktor risiko PJK.
ABSTRACT
Coronary heart disease (CHD) is the number one cause of death from non-communicable diseases, both in Indonesia and in the world. CHD has several risk factors, such as physical inactivity, intake of food is not good and nutritional status overweight or obese. Many studies have shown that men are more at risk of developing coronary heart disease than women. This is because women have estrogen before age 45 years that help protect against CHD. This research is to analyze the picture of physical activity, food intake and obesity on the incidence of CHD in men and women aged 25-44 years in Bogor. The method used in this study is a prospective cohort study using data from cohort studies PTM Agency for Health Research and Development Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Sampling with purposive sampling technique. Analysis of the data in this study is the univariate analysis. Respondents as many as 1,587 people in the study found the incidence of CHD of 1.19% , the incidence of CHD in men of 1.13% and more affected by CHD are women (1.21%). Most of CHD patients aged 40-44 years old, graduated from high school, men work as self-employed/services/trade and women as housemaids, moderate physical activity, protein intake of men > 15% , fat intake of female > 30%, sodium and salt intake is not high and normal nutritional status. A total of CHD patients 57,9% had ? 2 risk factors for CHD.