| Abstrak |
|
|
ABSTRAK Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan (intake) dan penggunakan zat-zat gizi di dalam tubuh. Remaja rentan mengalami masalah gizi karena merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, fisiologis, dan psikososial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi, pola makan, dan pengetahuan gizi dengan status gizi santri di pondok pesantren yatim At-Thayyibah Kecamatan Caringin Sukabumi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dilakukan pada bulan Agustus 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan mengambil semua santri yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebanyak 76 sampel. Analisis Data menggunakan Uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan (?= 0,05). Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar santri memiliki asupan energi kurang sebanyak 60,5%, asupan protein kurang sebanyak 75%, asupan lemak cukup sebanyak 77,6%, asupan karbohidrat kurang sebanyak 52,6%, pola makan cukup sebanyak 53,9, pengetahuan gizi cukup sebanyak 85,5%, dan status gizi (IMT/U) normal sebanyak 69,7%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi (p-value=0,352), asupan protein dengan status gizi (p-value=0,507), asupan lemak dengan status gizi (p-value=0,087), asupan karbohidrat dengan status gizi (p-value=0,820), pola makan dengan status gizi (p-value=0,732), dan pengetahuan gizi dengan status gizi (p-value=0,404). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara asupan zat gizi, pola makan, dan pengetahuan gizi dengan status gizi santri di pondok pesantren yatim At_Thayyibah Kecamatan Caringin Sukabumi. ABSTRACT Nutritional status is the condition of human body as result of consuming foods and using nutritional elements. Teenagers is susceptible undergo nutritional problem because experiencing transitition from childhood to adolescence marked by physical, physiological, and psychosocial changes. The aim of the study is to understand the correlation of nutritional intake, dietary habit, and nutritional knowledge with the nutritional status at At-Thayyibah Islamic Educational Orphanage in District of Caringin of Sukabumi Regency. This study conducted at August 2016 using cross-sectional design. The purposive sampling applied by taking all student who meet the inclusion and exclusion criteria of 76 sample. The Data analysis using Test of Chi-Square at significancy (?= 0,05). The result of univariat analysis shows that the majority of the student experiencing deficiency of energy intake of 60,5%, deficiency of protein intake of 75%, adequate of fat intake of 77,6%, deficiency of carbohydrate intake of 52,6%, adequate dietary habit of 53,9%, adequate nutritional knowledge of 85,5%, and normal nutritional condition of 69,7%. The result of statistical testing show that there is no significance correlation between energy intake and nutritional status (p-value=0,352), protein intake and nutritional status (p-value=0,507), fat intake and nutritional status (p-value=0,087), carbohydrate intake and nutritional status (p-value=0,820), dietary habit and nutritional status gizi (p-value=0,732), and nutritional knowledge and nutritional status (p-value=0,404). Conclusion of the study that there is no significance correlation between nutritional intake, dietary habit, and nutritional knowledge with the nutritional status at At-Thayyibah Islamic Educational Orphanage in District of Caringin of Sukabumi Regency. |
|