|
Prevalensi stroke meningkat dari 8,3% pada tahun 2007 menjadi 12,1% pada
tahun 2013. Stroke merupakan sindrom klinis yang timbulnya mendadak dan
memerlukan penanganan segera untuk pemulihannya. Banyaknya penyakit
penyerta yang diderita mengakibatkan pasien menerima lebih dari satu macam
obat, sehingga besar peluang terjadinya interaksi obat. Interaksi obat merupakan
perubahan efek obat karena obat lain yang dikonsumsi bersamaan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif yang dilakukan secara retrospektif melalui data
rekam medis. Evaluasi interaksi obat dilakukan dengan screening menggunakan
penapisan on line dari Interaction Checker dan manual menggunakan Stockley’s
Drug Interactions Pocket Companion 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui berapa banyak pasien stroke rawat inap yang berpotensi
mengalami interaksi obat. Berdasarkan data penapisan tersebut dapat disimpulkan
bahwa dari 53 pasien stroke iskemik rawat inap, 51 pasien atau 96,23%
teridentifikasi interaksi obat dengan jumlah kejadian 319 kasus. Mekanisme
potensi interaksi farmakokinetik sebanyak 44,41 % dan farmakodinamik
sebanyak 55,59 %, dengan tingkat signifikansi mayor 15,36%, moderat 65,20%
dan minor 19,44%.
|