Abstrak  Kembali
Infeksi saluran pernafasan bawah merupakan penyakit yang dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Penggunaan antibiotik sebagai penatalaksanaan penderita penyakit infeksi tidak selalu didasarkan pada hasil kultur kuman penyebab infeksi. Hal ini menyebabkan penggunaan antibiotik secara irrasional. Akibatnya dapat meningkatkan resistensi antibiotik hingga berdampak pada pengobatan yang tidak efektif. Mempertimbangkan kemungkinan munculnya bakteri-bakteri yang resisten terhadap antibiotik maka dilakukan penelitian uji resistensi bakteri P. aeruginosa dari pasien infeksi saluran pernafasan bawah di RS. Siloam Karawaci Tangerang Banten periode Desember 2013-Januari 2014 terhadap antibiotik gentamisin, ciprofloksasin, seftazidim, dan sefepim. Bakteri patogen diisolasi dari spesimen sputum. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah difusi cakram. Analisis data dengan membandingkan diameter zona hambat disekitar cakram antibiotik dengan standar pengukuran CLSI 2013. Berdasarkan hasil uji resistensi pada bakteri P. aeruginosa penyebab infeksi saluran pernafasan bawah di RS. Siloam Karawaci Tangerang Banten telah terjadi resistensi terhadap antibiotik seftazidim (30%), sefepim (30%), dan gentamisin (60%).