Abstrak  Kembali
Kelopak bunga rosela digunakan pada sediaan sabun cair sebagai antibakteri. Natrium lauril Sulfat (NLS) dan Natrium lauril eter sulfat (NLES) digunakan sebagai surfaktan pada sediaan sabun cair dan keduanya dibandingkan karena mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui surfaktan yang terbaik dari optimasi NLS dengan optimasi NLES terhadap sifat fisik sabun mandi cair ekstrak air kelopak bunga rosela. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak dengan cara dekoktasi kemudian dipekatkan. Ekstrak kental tersebut dibuat sediaan sabun mandi cair dengan 3 formula NLS dan NLES dengan konsentrasi masing-masing 6,5%, 7%, dan 7,5%. Setelah itu dilakukan evaluasi yang meliputi uji organoleptis, bobot jenis, viskositas, sifat alir, pH, tegangan permukaan, dan tinggi busa. Data hasil bobot jenis, viskositas, sifat alir, pH, tegangan permukaan dan tinggi busa diuji statistik ANAVA satu arah dilanjutkan uji Tukey diperoleh perbedaan bermakna antar formula khususnya uji tegangan permukaan kemudian dilanjutkan dengan uji T untuk melihat perbedaan mean antar kelompok NLS dan NLES. Hasil penelitan menunjukkan bahwa evaluasi sediaan memenuhi persyaratan sabun mandi cair dan uji tegangan permukaan NLS 6,5% 36,67 dyne/cm, 7% 36,30 dyne/cm, dan 7,5% 36 dyne/cm, sedangkan NLES 6,5% 38,80dyne/cm, 7% 37,80 dyne/cm dan 7,5% 37,1 dyne/cm. Disimpulkan bahwa NLS dengan konsentrasi 7,5% lebih baik dibandingkan NLES dengan konsentrasi 7,5% sebagai surfaktan terhadap sifat fisik khususnya penurunan tegangan permukaan sabun mandi cair ekstrak air kelopak bunga rosela.