|
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas ekstrak etanol 96% lidah buaya sebagai antioksidan melalui pengukuran aktivitas SOD (Superoxide Dismutase) dan kadar MDA (Malondialdehid) jaringan ginjal tikus putih jantan yang diinduksi dengan karbon tetraklorida. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan. Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok I adalah kelompok kontrol normal, kelompok II adalah kelompok kontrol negatif yang diberi CCL4, 32 mg/200g BB dosis tunggal, kelompok III adalah kelompok kontrol positif yang diberi CCL4 32 mg/200g BB dosis tunggal dan kurkumin dengan dosis 5,4 mg/200g BB, empat kali pemberian dalam 48 jam. Kelompok IV, V, VI adalah kelompok yang masing-masing diberi CCL4 32 mg/200g BB dosis tunggal dan ekstrak lidah buaya dengan dosis 0,45 mg/200g BB, 1,8 mg/200g BB, 7,2 mg/200g BB. Keenam kelompok tersebut dilaksanakan selama empat hari pada hari kelima tikus dibedah dan diambil jaringan ginjalnya untuk dilakukan pengukuran aktivitas SOD dan kadar MDA. Data aktivitas rata-rata SOD jaringan ginjal kelompok I adalah 201,6 unit/ml, kelompok II 120,5 unit/ml. kelompok III 166,5 unit/ml kelompok IV I28,4 unit/ml, kelompok V 163,4 unit/ml kelompok VI 166.5 unit/ml. Data aktivitas rata-rata MDA jaringan ginjal kelompok I adalah 37.5 nmol/ml, kelompok II 53,0 mnol/ml, kelompok III 46,9 nmol/ml, kelompok IV 33,7 nmol/ml, kelompok V 23,2 nmol/ml dan kelompok VI 20,6 nmol/ml. Hasil analisa statistik aktivitas SOD dan kadar MDA jaringan ginjal menggunakan uji parametrik anova satu arah menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p0,05) dengan kelompok kontrol normal, sedangkan pada kadar MDA jaringan ginjal menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p
|