|
Penggunaan obat-obatan tradisional merupakan suatu terapi alternatif disamping terapi dengan menggunakan obat sintesis. Salah satunya adalah daun sambang darah (Excoecaria cochinchinensis Lour) yang secara tradisional digunakan untuk mengobati diare dan salah satu kandungan kimianya adalah tanin yang bersifat adstringensia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etanol 70% daun sambang darah sebagai antidiare melalui pengamatan frekuensi diare dan konsistensi feses pada mencit putih jantan yang diinduksi Oleum ricini. Tiga puluh ekor mencit putih jantan dibedakan atas 6 kelompok. Sebelum perlakuan, hewan coba dipuasakan selama 2 jam. Kelompok 1 adalah kelompok normal, kelompok 2 adalah kelompok kontrol negatif, Kelompok 3 adalah kelompok kontrol positif, kelompok 4 adalah dosis 1 dengan dosis sebesar 1,95 mg/20g BB, kelompok 5 adalah dosis 2 sebesar 3,9 mg/20g BB, dan kelompok 6 adalah dosis 3 sebesar 7,8 mg/20g BB. Setelah 1 jam perlakuan diberikan Oleum ricini 0,75 ml/mencit kecuali kelompok 1, dilakukan pengamatan frekuensi diare dan konsistensi feses selama 4 jam. Data-data frekuensi diare dan konsistensi feses yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara statistik menggunakan anava satu arah, didapat f hitung > f table dengan tingkat kepercayaan 95%, hasilnya menunjukkan ada perbedaan rata-rata signifikan antara kelompok. Selanjutnya dilakukan uji Tukey hasilnya menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p?0,05) untuk frekuensi diare dan konsistensi feses. Dosis 2 sebesar 3,9 mg/20g BB dan dosis 3 sebesar 7,8 mg/20g BB memiliki efek yang lama (p?0,05) sehingga dengan peningkatan dosis 2 ke dosis 3 tidak memberikan efek yang bermakna dan keduanya dapat menurunkan frekuensi diare dan konsistensi feses tetapi tidak sebaik kontrol positif.
|