Abstrak  Kembali
Daun Sengkubak (Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels) termasuk ke dalam famili Menispermaceae, secara turun temurun daunnya sering dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan tradisional seperti meredakan sakit kepala. Ekstrak daun sengkubak diperkirakan memiliki aktivitas sitotoksik karena mengandung berbagai metabolit sekunder salah satunya jenis alkaloid bisbenzylisoquinoline yang memiliki kemampuan untuk merusak sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan penggunaan dan tingkat ketoksikan dari ekstrak etil asetat daun sengkubak yang diujikan pada sel RAW 264.7 dengan menggunakan metode MTT Assay. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan pada konsentrasi 15,626 µg/mL; 31,25 µg/mL; 62,5 µg/mL; 125 µg/mL; 250 µg/mL; 500 µg/mL; dan 1000 µg/mL, dibaca menggunakan ELISA reader panjang gelombang 600 nm. Susut pengeringan diperoleh sebesar 0,97%. Dari hasil KLT, ekstrak etil asetat daun sengkubak mengandung berbagai metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, fenolik,steroid, terpenoid, dan tanin. Kadar abu total yang diperoleh sebesar 1,76%. Hasil uji sitotoksisitas menunjukkan ekstrak etil asetat daun sengkubak memiliki aktivitas sitotoksik lemah terhadap sel RAW 264.7 dengan nilai IC50 sebesar 302,513 µg/mL.